2 November 2020
Penulis —  Algumer

Bercinta Dengan Nenek Nenek

(copas) Nenek Tetanggaku

Kami baru saja pindahke kawasan itu. Kasawan perumahan yang segala sesuatunya serba sendiri-sendiri. Tak seorang mau mengusik yang lain. Saat aku bersama dua orang buruh mengangkati barang-barang rumah kami, tiba-tiba seorang perempuan setengah baya datang menghampiri dan menegur ayah-ibuku. SEbagai tetangga baru, tentu ayah dan ibu sangat ramah kepada perempuan itu.

Akhhirnya aku memangilnya nenek. Nek Bilah, begitu panggilankami. Dia seoprang janda berana empat, kesemuan anak-anaknya sudh berumah tangga. Itu sebabnya dia kami panggil nenek. Anak-anaknya jauh di kota lain. Itu pula sebenya dia mendekatkan diri kepada kami, agar kami tetangganya adalah saudara terdekatnya.

Aku suka menolongnya menyirami bunga-bunga yang banyak sekali di halaman rumahnya. Anggrek berwarna-warni dengan berbagai jenis. Demikian pula tanaman lainnya. Ibu dan ayahku pun senang melihatku menolongi si nenek yang selalu makai daster di rumah. Umurnya 53 tahun. Tubuhnya masih sehat dan kelihata segar bila dibandingkan dengan teman-temannya sebaya.

Setiap dia menggoreng singkong atau membuat kue-kue apa saja, orang yang pertama yang diberikannya adalah aku. Dia tak segan-segan memanggil namaku, kemudian menyerahkan sepiring kue masakannya untk kami cicipi sekeluarga. Ayah dan ibu pun bila membeli kue dari pasar, selalu memberinya, bahkan oleh-oleh setiap kali ibu dan ayahku ke luar kota.

Aku sering kali tidur-tiduran pada gazebo mungilnya di samping rumah sembari membaca buku-bukukuliahku. Biasanya, aku jugamembawa laptop ke gazebo itu. Sore itu, Nek Bilah baru saja usai mandi. Terpancar dari aroma sabun di tubuhnya. Aku masih tiduran di gaezebonya. Terkadang aku hanya melompat pagar saja, kalau aku malas masuk dari gerbangnya.

Nek Bilah datang. Dia memijiti betisku pakai vaseline.

“Enak nek, terus dong?” kataku. Ibuku malah nyeletuk dari seberang pagar.

“Enak aja nyuruh orang tua. Kuwalat baru tahu?” kata ibuku.

“Ya.. gak apapalah” Seru nenek menimpali dan meneruskan pijatannya. Nenek memijat betisku dengan seksama. Aku menimatinya. Saat tangannya sampai ke pahaku, aku baru ingat kalau aku tidak memakai celana dalam. Kubiarkan saja, toh, nenek hanya memijat sampai betis saja, pikirku.

Nenek menyingkap sarungku, katanya biar leluasa. Nyatanya, nenek menyingkapnya terlalu tingi sampai ke pantatku. Mungkin nenek mengira aku pakai celana dalam.

“Waaaooowww… besar juga punyamu,” kata nenek sembari mengelus penisku. Tak kusangka, nenek begitu berani mengelus penisku.

“Emangnya kenapa nek?” kataku.

“Apa sudah pernah dimandiin?”

“Setiap hari ya dimandiin nek” kataku. “Maksud nenek dimandiin yang lain. Mandi enak…” katanya genit. “Oh… belum. Apa nenek mau memandiinnya?” kataku nakal pula. “Ikh… kamu, kok mau sama nenek-nenek…” katanya. “Nenek dan gadis sama saja. Yang pentingkan rasanya,” aku menimpali semakin berani.

Aku mengikutinya dan menelentangkan diriku. Nek BIlang kembali memijat pahaku. Gazebonya memang terlindungi oleh pohon-pohon bunga. Jika tak diperhatikan betul-betul dan dengan sunguh-sungguh, tak seorang pun yang tahu, kalau di gazbo itu ada manusia. Termasuk dari rumahku sendiri. Itu pula menyebabkan aku menyenangi gazebo itu tempatku belajar dan mengetik kuliahku di laptopku.

Setelah matanya celingak-celinguk ke kiri dan kanan, depan dan belakang, dia menaiki tubuhku dan mengangkangiku. Aku diam saja. Diangkatnya dasternya dan dituntunnya kontolku memasuki lubang memeknya. Sebelumnya dia lumuri vaseline dulu di bibir memeknya. Setelah ujung kontolku kena persis di antara kedua bibir memeknya, dia menekan tubuhnya dari atas, lalu melesatlah kontolku ke dalam memeknya.

Terasa hangat di dalam lubang memek nek Bilah. Untuk pertama kali kontolku mengeram dilubang nikmat. Nek Bilah seakan mengurut dadaku. Pintar betul nenek ini bersandiwara memerankan seperti tukan pijat, bisik hatiku. Pantatnya yang besar memenuhi pahaku. Aku memejamkan mataku. Goyangannya semakin menjadi-jadi dan semain cepat.

“Kontolmu memang besar dan panjang. Keras lagi,” kata Nek Bilang to the point. Dia tidak memilah kata lagi. Mulutnya mulai cakap kotor. Kontol bagus, katanya setengah berbisik. Aku tak mau kalah. MEmek nenek juga enak, walau sudah tua. Goyangan nenek juga hebat. Kapan saja nenek mau kontolku, nenek boleh kode aku, kataku.

Dia tersenyum. Aku kenikmatan dan aku tak mampu berbuat apa-apa selain mendiamkan saja goyangannya. Tiba-tiba croot… crooot… croooooottttt. Sepermaku muncrat memenuhi lubang Nek Bilah. Dia semakin mempercapat goyangannya dan menindihku kuat-kuat dan menicum leherku. Nenek juga sampai… katanya.

Sejak itu, atas sarannya, jika aku mau ke gazebo, tidak boleh pakai celana tapi harus pakai sarung dan tanpa celana dalam. Aku setuju. Sepulang kuliah dan siap makan siang aku dan menggati pakaianku dengan sarung. Kulihat Nek Bilah sembunyi memberi kode dari gazebonya. Aku ambil laptop dan menyeberang.

“Ini, kasi kue ini pada ennekmu,” kata ibuku. “Aku lihat tadi Nenek naikbeca keluar. Tapi marilah, nanti kalau pulang keberikan,” kataku berbohong pada ibuku. Aku membawa sebungkus kue untuk nek Bilah. Begitu aku masuk ke halaman rumahnya, kulihat nek Sumi merangkak menuju gazebonya. Aku geli melihatnya, nenek-nenek masih merangkak kaya kucing berjalan memekai kedua kaki dan kedua tangannya agar tubuhnya rendah dan tak kelihatan.

Begitu akusampai di gazebo, nek Bilah langsung merebahkan tubuhku dan tubuhnya juga tergeletak di sampingku. Dilumurinya kontolku pakai vaselin agar licin dan dia juga melumuri kontolnya pakai vaselin. Maksudnya agar cepat kontolku memasuki lubangnya. Karean lubangnya sudah kering dan sudah menapouse, vaselin sangat membantu.

“Tekan” katanya. Akumenekan kontolku. Kok sempit sekali. Ternyata kontolku dituntun ke lubang anusnya. Kutekan kuat-kuat secara perlahan, akhirnya kontolku jepit oleh anusnya. Wah… nikmat sekali. Sejak itu, aku lebih sering meminta lubang anus ketimbang lubang memeknya. Akhirnya ada kesepakatan. Setiap selasa, jatrahku lubang memek dan setiap jumat jatahku lubang anus.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Pilihan