3 November 2020
Penulis — Oh ayah
Adikku Suryani / diangkat dari kisah nyata
Aku mempunyai seorang adik wanita namanya Suryani. entah kenapa aku begitu bernafsu setiap kali melihatnya, waktu ia berumur 8 tahun aku sering tidur bersamanya maklum waktu itu ia masih kecil jadi tidak ada yang curiga. Tak terhitung kali waktu itu kujilati memeknya saat ia sudah tertidur pulas. Puas menjilati memeknya kugesek-gesekkan kontolku diliang memek kecilnya hingga kutumpahkan spermaku dicelah memeknya.
Namun semenjak ia berumur 10 tahun, aku tidak berani lagi melakukan itu kepadanya, karena takut ketahuan, beberapakali kucoba merabanya saat ia tidur tapi ia begitu cepat ia terbangun hingga membuat rencanaku gagal.
Hingga kini ia sudah kelas 2 SMA tubuhnya tumbuh begitu indah membuatku ingin sekali merasakannya, tapi itu sangat sulit kulakukan apalagi ia selalu dijaga mamaku. Seringkali aku beronani membayanginya. Memeknya mungilnya yang beberapa tahun lalu pernah kunikmati.
Kadang aku berpikir kanapa aku begitu bernafsu dengan adikku sendiri, padahal itu sangat terlarang. Tapi aku benar-benar terobsesi untuk mennyetubuhinya. Aku begitu ingin merasakan nikmatnya bersetubuh dengan saudaraku sendiri. Merasakan jempitan liang rahim yang masih sedarah daging denganku tentu begitu nikmat dan memiliki nuasa tersendiri.
Hingga akhirnya akupun berhasil mewujudkan impianku itu.. berikut kelengkapannya.
Cerita ini melibatkan aku dan adik kandungku. Namaku Marsuki, aku seorang lelaki yang berumur 21 tahun. Sedangkan adik perempuanku bernama Suryani, yang kini sudah pun berusia 16 tahun.
Kisah ini berawal ketika aku berumur 18 tahun sementara adikku berumur 8 tahun. Ketika itu aku mulai menyukai cerita-cerita yang berkaitan dengan unsur seksual. Pada umur tersebut aku juga sudah terbiasakan diri dengan kegiatan onani.
Suatu hari, saat membuka beberapa blog di internet, tanpa sengaja aku menemukan cerita tentang hubungan seks antar keluarga di antaranya hubungan seks adik beradik. Aku telah sudah sering membaca tentang berbagai cerita seks, tetapi baru kali ini aku ketahui tentang adanya kecenderungan berzina dengan saudara sendiri.
Setiap kali aku membaca cerita tersebut, aku menjadi semakin terobsesi untuk mencobanya. Lebih lebih lagi bila aku teringat akan Suryani adik kandungku yang sudah beranjak besar. Tak jarang aku beronani membayangkan menyetubuhi adikku itu bahkan mamaku.
Cerita tersebut seperti mendorongku untuk merealisasikannya. Hal ini semakin didukung oleh kebiasaan keluarga kami yang sering tidur secara bersamaan diruang tamu kecualia papa dan mamaku.
Suatu malam sekitar pukul 12.30, aku terbangun dan kudapati aku tertidur diruang tamu berdampingan dengan Suryani, sementara tak jauh dari kami ada nenekku semuanya tertidur dengan lelap.
Pikiran kotorpun marasuki pikiranku, nafsu untuk menyetubuhi Suryani membuncah seketika. Dalam keremangan kulihat selimutnya tersingkap tinggi memperlihatkan pangkal pahanya dengan posisi kedua kakinya yang terbuka lebar sehingga memperlihatkan bukit vaginanya yang masih kecil dan mungil. Rupanya iya belum terbiasa memakai celana dalam mengingat usianya yang masih kanak-kanak.
Namun walaupun vagina sekecil itu tak mungkin mampu untuk menampung penis seorang lelaki, tetap saja pemandangan itu membuat nafsuku menggelora terlebih-lebih lagi apabila mengingat cerita tentang perhubungan seks adik beradik yang penuh bersensasi.
Perlahan aku dekati Suryani, untuk memastikan apakah ia benar-benar sudah lelap aku menggelitik telapak kakinya. Namun tiada reaksi darinya membuatku semakin berani. Lalu kusingkapkan selimut yang masih menutupi tubuhnya ke atas, sehingga ia benar-benar bugil pada bagian bawah.
Cukup lama kutatap vagina Suryani, vaginanya cukup gamuk belum ditumbuhi selembar bulupun membuatku bergetar ingin menyentuhnya. Perlahan kusentuh gundukan kecil itu, dengan ujung jari kutelusuri belahannya lembab. Oh. Indah sekali pikirku.
Tak cukup sampai disitu kuciumi vagina Suryani, kuhisap-hisap klistorisnya dan dengan penuh nafsu kumainkan lidahku disana.
Cukup lama kubermain di vagina adik kandungku tersebut. Namun ia tetap tertidur lelap tanpa reaksi sedikitpun, sementara tak jauh dari tempat kami kulihat nenekku tertidur dengan pulas.
Aku sudah benar-benar tidak tertahan. Segera aku turuni celanaku dan kuposisikan tubuhku diatas tubuhnya, sementara kedua tangan kujadikan penopang untuk menahan berat badanku. Lalu kuarahkan kontolku kecelah vagina kecilnya itu.
Pelahan kugesek-gesekkan kontolku dicelah vaginanya yang lembab. Oh.. enak banget pikirku. Cukup lama kugesek-gesekkan kontolku diliang vaginanya sebagai pelicin kugunakan air ludah sehingga mengeluarkan bunyi aneh membuatku semakin bergairah.
Aku benar-benar sudah dikuasai nafsu, beberapa kali kucoba memasukkan kontolku keliang vagina Suryani dengan menekan lebih kuat. Tapi tidak pernah berhasil malah sempat membuatnya bergerak dan merubah posisi tidurnya.
Takut ia terbangun terpaksa kuhentikan sejenak aksiku. Dan setelah beberapa saat kembali kulansungkan aksiku. Dengan kembali membuka lebar-lebar kedua kakinya kembali kugesekkan kontolku dicelah liangnya yang sempit. Hingga beberapa saat kurasakan sesuatu yang nikmat mendesak keluar dari dalam tubuhku.
Oohhh.. nikmat banget rintihku. Kutekan kuat-kuat kontolku kecelah liang vaginanya dan dan akupun menumpahkan spermaku disana.
Semenjak kejadian itu, hampir setiap ada kesempatan aku lakukan itu dengan Suryani. Ini kulakun disaat seisi rumah telah tertidur lelap tanpa seorangpun yang tau, namun sejauh itu aku belum berhasil memasukkan kontolku keliang vaginanya. Karena setiap kali aku coba paksa memasukkannya ia langsung terbangun sehingga membuat rencana kugagal.
Hampir satu tahun kejadian ini berlangsung, dan semenjak ia masuk SMP aku semakin kesulitan untuk melampiaskan nafsuku padanya. Terkadang baru saja aku merabanya ia sudah terbagun ditambah lagi ia sudah punya kamar sendiri dan terkadang tidur berdama ibuku.
Akhirnya kisah ini berhenti dengan sendirinya. Setelah aku memutuskan kuliah di kota dan jarang sekali pulang. Namun obsesiku untuk merasakan liang vagina adik kandungku itu tak pernah padam. Sering aku beronani membayangkannya dan aku yakin suatu saat aku pasti bisa merasakan jempitan liang vagina adikku.