2 November 2020
Penulis —  kernel

Hotel Maksiat

Mama Mandi agak kelamaan, hampir dua jam lamanya, dan untuk mencegah agar pikiran ini tidak bertambah kotor, kubuka bajuku dan berbaring di sofa dan secara acak kuraih satu majalah yang disiapkan diatas meja, Pucuk diCinta ulam pun tiba, Majalah yang kuraih adalah Majalah Mode, setiap lembarnya kubuka dan hampir semuanya berisi halaman cewek cantik dengan berbagai Mode, dan diselingi tulisan Trik bercinta dengan berbagai model.

dan selalu saja kubandingkan dengan kecantikan mama, kayaknya sih tidak ada cewek cantik di majalah ini yang dapat manyaingi kecantikan Mama, Kubaca trik bercinta dan entah kenapa Kubayangkan saya dan mama bercinta seperti digambar majalah itu, tak terasa yuniorku makin tegang, dan sangking seriusnya saya tidak tau kehadiran mama persis disampingku, tiba tiba mama muncul sambil mengenakan baju handuk, mengecup keningku “giliran kamu mandi Ar” dan mama meraih dan melihat artikel tersebut, sempat juga terlihat wajah mama tertegun, kemerah2an namun rasa Kaget dan malu-ku ketahuan Mama membaca artikel tersebut membuatku terbang langsung ke kamar mandi tanpa mengcapkan sepatah-katapun.

Sewaktu saya hendak mulai membersihkan diri, tiba2, saya melihat CD ibu yang sangat tipis dan transparans tergantung di balik pintu kamar mandi, artinya Mama sekarang dalam kondisi telanjang bulat dan hanya mengenakan baju handuk yang disiapkan oleh hotel, tak terasa kuraba yuniorku yang kembali menegang…

Perlahan-lahan kuhampiri mama yang sedang duduk setengah berbaring di sofa sambil membuka lembar majalah Mode “Ar!! Duduk didekat mama sayang,” saya pun mengikut saja, duduk disamping mama dan mama merubah posisinya untuk duduk bersandar di bahuku, Bau harum rambut dan tubuh mama sangat lembut, tidak sadar kulirik buah dada mama dibalik baju mandi-nya, Buah dada yang sangat menonjol dan mencuat bertahta puting kecil yang kemerahan.

Ingin rasanya aku meramas gund daging yang sangat merangsang itu, “Marah-kah mama seandainya kuraba buah dadanya yang pernah menyusuiku sewaktu masih bayi??” tanyaku dalam hati, tiba2 mama membuka halaman majalah dimana model yang sangat cantik dan seksi “Ar, mana cantik model ini dibandingkan mama ,” “Mama sayang!! dibandingkan dengan Mamaku, belum ada artinya Model-model yang ada di dalam majalah ini” kataku singkat, mama tampaknya sangat senang dan secara acak lagi membuka lembaran lainnya, nyangkut di lembar trik bercinta dengan segala model pilihannya, begitu tampak gambar sepasang kekasih yang berciuman dengan model X, mama langsung menutupnya dan menyimpannya diatas meja,” Kenapa ditutup ma!!

Kulihat Mama terdiam dan dengan maksud menghiburnya, Kuraih dan kupeluk tubuh mama, sambil membelai rambut dikeningnya, kudekatkan wajahku ke wajahnya “Bolehkah Ar mencium mama??” tanyaku perlahan - lahan dan sedikit gugup, “Boleh Ar, tetapi dikening aja ya sayang!!!” kutatap mata mama yang lembut dan membutuhkan kasih sayang “tetapi Kalau di-bibir boleh juga kan??”, kataku sambil menarik bibir bawahnya sehingga nampak gigi putih bersih dan teratur rapi yang menghiasi mulut mama yang imut.

“jangan di bibir Ar!!, ntar Mama teransang” kata mama sambil menutup kedua matanya, secara tidak sengaja mama mengungkapkan rahasia bercintanya dan tempat yang sangat sensitf, “Hadiah yang mama janjikan esok hari, Ar!! tidak mau, Ar hanya minta mencium Mama dibir hanya sekali ini aja ya mam!! ”, selang beberapa saat mama terdiam lalu menjawabnya “boleh Ar, tetapi jangan dengan nafsu ya!” dengan tidak membuang kesempatan emas ini, perlahan lahan kutarik wajah mama lebih dekat dan akhirnya kuciumlah bibir mama, awalnya mama menutup rapat kedua bibirnya, tetapi dengan upaya menggigit pelan sambil menarik bibir bawahnya, akhirnya mulut mama sedikit terbuka dan kesempatan ini tidak kusia-siakan, kusedot lidah mama, mula2 mama tampak panik dan mungkin tidak menyangka bahwa anak kandungnya berani menciumnya dibir plus menyedot lidahnya, wajah mama kemerah2an dan berupaya untuk melepaskan ciumanku, tetapi karena kedua sisi wajahnya tertahan dengan tanganku dan pelukanku makin erat dan mama pun pasrah akhirnya ikut membalasnya, dan kami-pun saling menyedot dan lidah saling menggelitik dan air liur kamipun saling bercampur.

Nafas Mama mulai tersendat-sendat, entah karena terhalang sewaktu kami berciuman atau mungkin pengaruh nafsu mama yang telah padam setahun lamanya, mulai kembali membakar birahinya, perlahan lahan kulepas ciumannya, dan kujilat kedua bibirnya, tiba2 mama menangkap lidahku dengan mulutnya dan menyedotnya.. kembali wow… kini mama semakin aktif, suatu kenikmatan dari mama yang belum pernah kurasakan selama ini.

Saya tidak ingin kenikmatan ini berlangsung begitu cepat, mungkin perasaan mama juga seperti itu, perlahan lahan tangan kiriku mulai menjalar dibalik baju handuk-nya langsung ke gundukan kedua buah dadanya yang juga mulai kenyal dan menegang, mama tidak mencegahnya, malah mama merubah posinya, tanpa melepaskan ciumannya, mama duduk diatas selangkanku, sambil memegang kedua sisi wajahku, akar ciauman kami tidak terlepas.

Kalau Mama konsentrasi pada ciumannya, saya pun mulai konsentrasi dibagian lain, perlahan-lahan kulepas elusan pada buanh dadanya, menelusuri kebawah bahagian pinggang terus kebawah belakan, kutarik bokongnya agar lebih merapat keselangkangku, Yuniorku entah kapan sudah sangat tegang, membesar maksimal dan mengeras, namun terjepit terhalang dengan baju handukku, kusingkap dan kini yuniorku berhadapan langsung dengan vagina Mama tanpa hambatan.

Clup… owww, yuniorku dengan mudahnya tergelincir masuk kelubang vagina mama yang mulai licin berlendir tetapi hangat sampai kedasarnya, Tubuh mama bergetar, Vagina mama mulai bereaksi menjepit ditambah goyangan bokong mama yang naik turun, menyebabkan yuniorku makin kelelap dan memberontak mengaduk biru mengeluarkan suara clup…

Lama… lama sekali kami berciuman, bersetubuh menikmati hangatnya nafsu birahi.. diatas sova dengan posisi mama duduk diatas selangkangku, mama mulai orgasme, makin binal tidak terkendali, sayapun makin kesurupan… hanya teriakan teriakan kecil dari kami berdua mengaun di kamar hotel… dan sebelum kami berada dipuncak birahi tiba2 mama menghentikan kegiatanya… melepaskan ciumannya… namun yuniorku masih tetap berkubang di-vagina mama, Mama terdiam “Kok jadinya begini Ar!!?, awalnya… cuma minta cium… akhirnya… setubuhi Mama” kata mama terputus-putus, “Maaf Mama, habis mama sih cantik dan seksi,” mama hanya tersenyum manis dengan wajah yang diliputi keringat birahi “Udah terlanjur, Anggaplah suatu kecelakaan Ar!!”

Melihat keadaan mama telanjang bulat dan siap untuk melanjutkan permainan birahi kami, kugendong mama dengan posisi tetap yuniorku melekat dalam vagina mama, ku onjok2 naik turun tubuh mama yang mungil, membuat mama histeris tak karuan… melupakan segala-galanya bahwa yang setubuhinya sekarang adalah anak kandungnya… dan kayaknya mama tidak tahan lagi… dan mama tidak mau tau… apa yang telah terjadi “Ar!!! Mama tidak tahan lagi… ow… ah… Baringkan mama sayang… owwwwwww” “Ar juga tidak tahan… maaaa” akhirnya kami berdua mencapai puncaknya dalam posisi berdiri… suatu kenikmatan yang sangat dahsat… dan akhirnya kami merasakan lelehan air mani yang tercampur dengan keringat merambat diantara dua selangkan kami, lemas dan perlahan lahan saya bawa mama ke pembaringan tanpa merubah posisi, dipembaringa mama terlentang dan saya menelungkup diatas tubuhnya, pelukan kami makin erat dan mulut kami masih berciuman.. menikmati birahi yang masih tersisa.

Lanjut bagian berikutnya 

Cerita Sex Lainnya

Cerita Sex Pilihan