2 November 2020
Penulis — leyrahmi
lanjutan PERTEMPURAN
Di belakang Aldi, aku menarik kaosnya lepas ke atas. Dengan menempelkan tubuhke ke Aldi, tangan kananku membukai kancing blouse yang dikenakan Rini, sementara tangan kiriku merabai bagian depan jeans Aldi. Bagian depan blouse Rinipun terbuka, bra-nya yang berukuran 34C menempel di dada Aldi. Mereka masih bertukar ciuman yang panas.
Aldi yang tinggi membuat mulutku berada di pundaknya, aku gigit perlahan sambil tangan kiriku terus merabai barang panjang yang makin menggeliat membesar. Sementara tangan kananku juga mencoba mencari posisi di antara dada Aldi dan Rini. Aku bisa merasakan bahwa type Bra Rini adalah type half-cup dengan bukaan depan.
Merasakan hal ini, Aldi segera melepaskan diri dari mulut mama angkatnya dan mencoba melengkungkan tubuh menyambut putting susu yang sudah terbuka. Segera Rini mendesis dan mengangakan mulut ketika mulut Aldi menemukan putting susunya dan menghisap kuat. Aku segera merangkum pipi Rini dengan tangan kanan ku yang sudah bebas - susu rini dengan lembut mulai diremasi tangan kanan Aldi.
Dari sudut mataku aku bisa melihat di cermin kamar hotel betapa erotisnya posisi kami bertiga. Tangan Aldi aku lirik bergerilya di bagian belakang mama angkatnya, menemukan resleting dan membukanya, sementara tangan kanan dan mulutnya tak henti menstimulasi tetek mama angkatnya kiri dan kanan bergantian seakan bayi dewasa yang haus akan ASI.
Tangan kiriku akhirnya berhasil membuka resleting celana Aldi. Segera jeans yang dipakainya meluncur turun dan menyisakan CD putihnya. Woooow… sedikit terkejut aku merabai mr-p Aldi yang masih setengah tegang. Sangat besar untu ukuran cowok Indonesia. Aku pikir hampir 19 cm dengan diameter di atas rata-rata.
Akhirnya, aku memberi kesempatan mereka berdua menuntaskan pemanasan yang memakan waktu 30 menit itu dengan main-course. Aku beranjak menjauh sedikit. Aldi membimbing mama angkatnya ke tempat tidur dan segera dengan cepat menelanjangi mama angkatnya itu. Demikian juga Rini. Keduanya segera telanjang bulat.
Kontras sekali kedia makhluk beda jenis dan usia ini. Aldi gelap kerempeng namun berotot, sementara Rini putih, sedikit cubby. Rini memposisikan diri tengkurap dengan Aldi berdiri di tepi tempat tidur. Sejenak Rini melirik aku dan memberi kode. Aku tahu maksudnya, karena kami sudah menyusun rencana apa langkah-langkah pergumulan kami hari ini.
Segera mulutnya menerkam mr-p Aldi yang nampak tidak siap namun akhirnya pasrah. Rini bermain di bagian bawah. Aku mendekati Aldi dan segera menciumnya. Tangan Aldi yang sebelah kiri merangkul pinggangku sementara yang kanan masuk menerobos tank-topku untuk menmukan tetekku yang tidak tertutup bra.
“tantehhhh, gak pake bra yaaaahhh… aaacccchhhhh mimiiiiihhh,” katanya terpotong kenikmatan hisapan mama angkatnya. Aku hanya membalas dengan senyuman dan kembali mengajak Aldi bersilat lidah. Beberapa menit kemudian tidak sabar Aldi membuka tank-topku dan segera menyerang tetekku dengan mulut dan tangan kanannya.
tangan kiriku yang bebas segera menemukan bongkahan pantat Rini yang ada di bawah. Aku susuri celahnya dan segera menemukan celah dalam dan basah mis-V Rini. Aku julurkan ujung jariku mengulasi daerah itu sambil kemudian merojokknya dengan jari tengahku. Rini sedikit menjunghkitkan pantatnya. Sementara itu kuluman dan kocokan dim mr-P Aldi semakin cepat dan ritmis.
“aaaccchhhh mimhhhh… enak bangettttzzzz,” setengah melolong Aldi karenanya. mendengan suara Aldi, aku dan Rini tahu bahwa gak lama lagi anak ini bakal ejack. - kami memang berencana membuat Aldi ejack duluan karena kami yakin ejacknya yang kedua akan lama dan itu berarti akan membuat pergumulan kami semakin seru.
Karena kenikmatan yang mendera membuat Aldi mendongak, namun tangan kanannya ternyata sedari tadi bekerja cukup lincah mencopot hotpant-ku yang sudah teronggok di lututku di tempat tidur. tangan kanan Aldi segera menemukan celah miss-Vku dan mengocoknya. kami bertiga menggeliat -geliat akibat rangsangan di genital kami masing-masing.
Ternyata yang disekenario agak meleset. Tidak hanya aldi yang sedang mendaki kenikmatannya, namun aku dan Rini juga mendaki kenikmatan kami masing-masing.
“hhhhmmmmhhh… aaahhh… hhhhmmmmm… ahhhh,” Rini tak mampu beruara oleh karena mr-P di mulutnya, namun aku yakin sebentarlagi Org dia akan meledak.
“hahhhh… aaaacccchhhhhhhhh,” aku sendiri hanya bisa mendesis ketika jemari Aldi semakin cepat mengocok miss-V ku.
“tante Rahmiiihhhh… aaacccrrrhhhh… mimiiihhhh… Aldihh se se bentarr lagihhh,” katanya terputus. namun sebelum Aldi mencapai puncak, kocokanku di miss-V Rini berbuah hasil. Badannya diangkat nungging dan pahanya dirapatkan membuat jemari dan telapakku terkunci di miss-Vnya. Mulutnya lepas dari mr-P Aldi namun tetap mengocoknya.
“Amiiiihhhhh… aku keluaaarrrrghhhhhh… ohhhh tolonhhhhhhhhh mimihhhh Aldiiii,” jeritnya. Mulutnya segera disambar mulut Aldi.
“akuhhhhhhhhh juga Riiiiinnnnhhhhh… aaaauuuuuuhhhh Aldihhhhhh… tanteeeehhhhhh aaaaaaarrrcccchhhhhhhhh,” kataku terputus oleh gelombang nikmat kocokan jemari Aldi. Aku dan Rini sekan berebut udara dan menubruk Aldi.
“miihhhhhhh… Aldiiiii… ooohhhh… kelllluuaaaaaaarrrrrrrhhhh,” Aldi mengeram panjang ketika semprotan pertama diikuti 3-4 kali semprotan spermanya keluar di tengah kocokan mama angkatnya. Meski demikian badan kerempengnya mampu menahan aku dan Rini yang kelojotan setengah mati.
Akhirnya aku yang pertam a melepaskan diri dari Aldi dan Rini, tergeletak puas, di susul Rini di sebelahku. Aldi masih berdiri meski dengkulnya sudah menyandar pada ranjang hotel. Badannya masih bergetar. namun satu yang membuatku kagum. Mr-Pnya yang sudah mengeluarkan amunisi, nampak mengkilat dan masih tegak berdiri.
“hhhh… tante rahmi dan mimi… gilaaahhh… baru kali inihhh… hhhh… Aldi ngerjain dua wanita,” katanya sambil mencoba mengatur nafas.
“sekaranghhh… hhhhh… Aldi mau lebih,” katanya sambil merangkak mendekatiku.
“eehhh Aldi… mau ngapainhhh hhh hhh… tantehhh masih lemes. Rinnhhhh… tolong Rinnhhh kamu dulu dech,” kataku sedikit ngeri melihat Aldi yang mendekat. Rini hanya tersenyum dan mengedikkan matanya.
Aldi tidak mempedulikan protesku, di segera memegang kaki kiriku dan meletakknaya di pundakku sementara kaki kananku dilebarkan yang membuat miss-vku terbuka untuk penetrasi. Miss Vku sedikit kemerahan akibat org yang aku capai barusan.
Aldi perlahan mendekatkan ujung mr-Pnya ke belahan miss-Vku.. aku cuma menggelengkan kepala ke kiri dan kekanan karena geli-nikmat ketika Aldi memainkan kepala mr-Pnya naik turun celah miss-Vku. tanpa aba-aba Aldi menurunkan pantatnya yang mengakibatkan mr-Pnya menyeruak masuk lubang nikmatku.
“hhaaaaaahhhhh… Aldihhhhhh… mmmmmhhhhhh,” kata-kataku terbungkam mulut Rini, yang ternyata menemani anaknya mengerjai aku.
— berlanjut nanti —